Bulan Madu di Jepang, Hari ke-1: Tiba di Tokyo
Tuesday, December 30, 2014
Gotanda Neighbourhood
Penerbangan
Interior pesawat Boeing 777-300ER - SQ638
Kiri: In-flight Meal (Dinner) di penerbangan SQ965 Jakarta-Singapura
Kanan: In-flight Meal (Breakfast) di penerbangan SQ638 Singapura-Narita, Tokyo
Dengan kode penerbangan SQ965, kurang lebih jam 10 malam waktu Singapura kami tiba di sana. Dua jam kemudian, kami melanjutkan perjalanan ke Tokyo dengan penerbangan SQ638. Kondisi pesawat pada waktu itu tidak terlalu penuh, sehingga untuk seat yang berderet tiga kursi hanya diisi oleh kami berdua. Sangat melegakan untuk perjalan 7 jam kedepan. Sebelum pesawat take-off, kami diberi segulung handuk yang direndam air hangat untuk membasuh muka... Ahh... nyaman sekali. Pelayanan yang pastinya tidak didapat kalau kami menggunakan pesawat low-cost. Perjalanan sama sekali tidak terasa membosankan karena di hadapan kami ada in-flight entertainment yang berisi banyak sekali pilihan film, musik, bahkan permainan. Malam itu kami hanya diberi snack ringan saja, sementara makan besar baru dihidangkan saat pagi hari menjelang ketibaan kami di Tokyo. Untungnya saat penerbangan sebelumnya dari Jakarta ke Singapura sudah dapet makan jadi nggak kelaperan.
Berpose di depan ANA airlines.
Mengambil Paket Mobile Wi-Fi
Source: Panoramio.com
Menuju ke Kota Tokyo dengan Narita Express
Area stasiun di lantai B1 Bandara Narita
Narita Express
Jalur-jalur kereta dari Bandara Narita untuk menuju tengah kota Tokyo
source: www. japan-guide.com
Kiri: Interior kereta N'EX
Kanan: Menu makanan dan minuman yang dijual di dalam kereta N'EX
Kalo aku sendiri prefer naik Narita Express atau yang disingkat N'EX. Tipe kereta ekspres seperti ini lebih nyaman karena kursinya reserved seat atau istilah gampangnya kursinya bernomor sesuai tiket. Kereta ini juga punya rak penyimpanan bagasi atau koper di bagian depan gerbong sehingga nggak bikin sempit area tempat duduk kita. Istilah ekspres tersebut berarti kereta ini hanya berhenti di stasiun-stasiun utama sehingga waktu tempuhnya lebih cepat daripada kereta lokal/komuter. Kereta lokal/komuter (JR Sobu/Yokosuka) tipenya semacam kereta umum (KRL, kalau di Jakarta) yang kursinya tanpa nomor sehingga bisa jadi kita berdiri kalau nggak kebagian tempat. Kereta komuter tarifnya memang lebih murah yaitu sekitar 1,300 Yen. Kebetulan waktu kami di sana kemarin, kereta N'EX sedang ada promo. Jadi untuk pemegang paspor non-Japanese, kita cukup membayar 1,500 Yen untuk menuju ke tengah kota Tokyo, dan ini include untuk interchange dengan kereta lain dibawah layanan JR (Japan Railway). Berhubung kami mau melanjutkan ke daerah Gotanda, setelah turun di stasiun Shinagawa berikutnya kami akan naik kereta JR Yamanote. Kurang lebih skema perjalanannya seperti peta di bawah ini. Oh iya, harga promo tadi tidak berlaku untuk perjalan sebaliknya (Tokyo - Narita Airport).
Rute kami dari Narita Airport untuk menuju stasiun Gotanda
Check In Hotel & Makan Siang
Stasiun Gotanda dan gedung-gedung di sekitarnya. Difoto dari dalam lift ber-dinding kaca.
Tampak depan kedai Ranmaru Ramen
Kedai yang sangat sederhana dan membumi sekali.. Hehehe
Itadakimasu!!!
Ranmaru Ramen
2-3-2 Higashi Gotanda.
Cost for 2 person: ¥700-1000
Membuat Kartu Suica
Demi kemudahan perjalanan berkeliling kota Tokyo, sebaiknya kita menggunakan kartu Suica. Suica ini adalah smart card yang bisa di top-up dengan sejumlah nilai, dan selain untuk membayar ongkos naik kereta bisa juga kita pergunakan untuk membeli minuman di vending machine, belanja di minimarket, menyewa loker, dan juga untuk membayar ongkos naik bus. Kalau di Indonesia hampir sama dengan kartu Flazz-nya BCA ataupun e-money-nya Mandiri lah. Keuntungan menggunakan kartu ini adalah sisi praktisnya. Kalau itinerary selama di Tokyo membuatmu sering berpindah-pindah stasiun, akan jadi hal yang sangat repot dan buang waktu kalau harus berkali-kali membeli karcis. Tapi dengan kartu ini, kita hanya perlu tap ke mesin gate saat akan masuk ke platform stasiun, dan saldo akan berkurang (sesuai dengan harga tiket masing-masing perjalanan) sewaktu kita tap kartu ini lagi saat keluar dari stasiun.
Deretan vending machine di stasiun
Photo courtessy of http://welscua.blogspot.com
Automatic gate untuk keluar/masuk stasiun. Dengan menggunakan kartu Suica,
kita hanya tinggal tap ke scanner yang ada di situ.
Photo courtessy of wikepdia.com
Mendapatkan kartu inipun sangat gampang. Hampir di setiap stasiun ada mesin yang bisa kita gunakan untuk membeli kartu Suica. Mesin ini hampir sama dengan mesin yang biasa digunakan untuk membeli karcis kereta. Hanya saja, untuk membuat kartu pertama kali, gunakan mesin yang berstiker hijau dan bertuliskan Suica. Karena mesin lainnya biasanya hanya untuk top-up dan nge-check nilai deposit dari kartu yang sudah kita miliki. Untuk pertama kali membuat kartu Suica , kita harus membayar 2000 Yen, dimana di dalamnya sudah termasuk nilai deposit 1,500 Yen. Jadi untuk biaya kartunya sendiri 500 Yen, yang nanti bisa diuangkan kembali di loket stasiun kalo kita udah gak mau pake kartu itu. Tapi aku pribadi memilih untuk tetap menyimpannya sebagai kenang-kenangan. Kalau mau baca langkah-langkah pembuatan kartu Suica ini lebih jelasnya silahkan ke website ini.
0 comments